Percintaan memang paling menarik untuk dibicarakan. Saya yakin, semua orang pasti memiliki kisah cintanya masing-masing. Bahkan satu orang bisa memiliki sejuta kisah cinta. Kali ini saya ingin bercerita singkat tentang kisah percintaan dengan pasangan. Pasangan saya adalah pecinta tim sepak bola yang berasal dari Bandung. Padahal pasangan saya ini bukan kelahiran Bandung dan sama sekali tidak pernah tinggal di sana. Kecintaannya terhadap tim sepak bola ini dimulai ketika ia masih kecil. Konon katanya, kakek dari pasangan pernah mengajaknya menonton sang tim kesayangan berlaga pada partai final Liga Indonesia tahun 1994/1995 di Gelora Bung Karno. Sejak saat itu, pasangan saya menjadi supporter sejati. Ia mencari komunitas-komunitas pecinta tim sepak bola itu dan bergabung menjadi bagian dari anggota komunitas itu. Kemanapun sang tim kesayangan berlaga, sebisa mungkin ia akan menonton pertandingan secara langsung baik berlaga sebagai tuan rumah atau ketika bertandang ke kandang lawan. Bahkan dalam kondisi keuangan lagi menipis ia punya cara supaya bisa menonton tim kesayangan.
GOR UNY Sumber: Doc Pribadi |
Supporter tim sepak bola ini kabarnya punya koalisi dengan tim sepak bola lain dari Surabaya. Waktu awal kenal, saya sering mendapat pertanyaan-pertanyaan tentang tim koalisi, dengan alasan karena saya kuliah di Surabaya dianggap sedikit banyak tahu tentang tim itu. Nyatanya saya tidak tahu tentang tim koalisi dari tim sepak bola kesayangannya. Selain memiliki koalisi, tim sepak bola asal Bandung itu juga kabarnya memiliki rival, yaitu tim sepak bola lain yang berasal dari Malang. Karena hal ini juga kadang ada selisih pendapat di antara kami. Karena rumah saya ada di Malang. Saya pribadi tidak pernah mempermasalahkan perbedaan ini karena sejujurnya saya tidak terlalu suka menonton pertandingan sepak bola. Hanya jika ada moment-moment tertentu saya ikut menonton, mungkin karena euforia. Sebagai tambahan, saya mengizinkan ketika pasangan saya menonton tim kesayangannya secara langsung. Ternyata, ada satu hal yang saya apresiasi dari peran pasangan sebagai pendukung tim sepak bola kesayangannya. Kecintaannya ini bukan asal cinta sehingga menutup mata, tapi ia benar-benar memahami tim sepak bola ini mulai dari sejarahnya, manajemennya, hingga kehidupan personal pemainnya. Selain itu, ia memiliki alasan logis yang bisa menjelaskan mengapa ia mencintai tim sepak bola itu dibandingkan dengan tim lain.
Terlepas dari adanya persaingan antara tim sepak bola pasangan dengan tim sepak bola yang berasal dari kota asal saya, ada banyak informasi yang saya dapatkan mengenai dunia sepak bola dan tim pendukungnya. Perbedaan-perbedaan yang menyebabkan persaingan antar tim pendukung berasal dari perbedaan cara pandang keduanya. Jika kita melepas cara pandang yang kita pakai untuk melihat tim lawan dan menggunakan cara pandang lain maka hasilnya pun akan berbeda. Hal lain yang saya dapatkan dari hubungan percintaan pasangan saya dengan tim bola kesayangannya yaitu, tidak semua yang dimiliki di tim lawan adalah sesuatu yang negatif, bisa jadi kita tidak mau melihat tim lawan dengan cara pandang lainnya yang lebih objektif. Bahkan saya sering minta diceritakan tentang tim sepak bola itu sehingga saya bisa memiliki informasi mengenai tim itu. Hal ini membantu saya melihat tim sepak bola kesayangan pasangan saya dengan cara pandang yang lebih objektif. Cara ini membantu kami membangun komunikasi dalam perbedaan yang ada. Selain itu mampu membantu menjembatani isu-isu persaingan yang kadang-kadang muncul dalam hubungan percintaan kami. Jadi, ini cara saya untuk merawat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman. Bagaimana cara kamu? Kabarkan/sebarkan pesan baik untuk MERAWAT kebersamaan, toleransi, dan keberagaman kamu dengan mengikuti lomba "Indonesia Baik" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini bit.ly/LombaIndonesiaBaikKBR
0 komentar