Listen My Story

 Pasanganku adalah percampuran berbagai macam etnis dan suku, mulai Sunda, Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Keluarga ayahnya bersuku Sunda asal Jawa Barat tapi merantau ke Kalimantan. Sedangkan keluarga dari ibunya berasal dari Singkawang bersuku campuran Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Pasanganku sendiri, lahir dan besar di Pontianak, budaya Melayu dan Dayak kental sekali dalam kehidupannya sehari-hari. Keluarganya merayakan Lebaran dan juga merayakan Imlek. Ketika Lebaran semua keluarga akan berkumpul di rumah Nenek di Singkawang. Ini juga terjadi ketika Imlek, mereka juga melakukan tradisi membagi-bagikan angpao.

Sering kali aku meminta diceritakan tentang kehidupan di Kalimantan. Satu cerita yang membuatku kagum cerita tentang Singkawang. Bicara soal toleransi dan keberagaman, rasanya tidak salah jika Singkawang menjadi salah satu kota dengan toleransi keberagaman yang tinggi di Indonesia. Tionghoa adalah etnis dengan persentase terbesar di singkawang. Bahkan tahun 2021 ini, Walikota Singkawang berasal dari etnis Tionghoa, sejauh yang aku tahu tidak ada bentrok antar etnis. 

Ketika Lebaran, kota Singkawang disulap menjadi bak kota santri. Ornamen khas hari raya Idul Fitri terpajang di tiap kampung. Walaupun penduduk kampung itu bukan beragama Islam, tapi mereka ikut membantu memeriahkan perayaan hari besar umat Muslim. Sebaliknya, ketika menjelang Imlek, semua penduduk memajang ornamen khas Imlek. Ketika Imlek, kota Singkawang melakukan perayaan besar-besaran. Tidak jarang wisatawan dari negara asing datang untuk menikmati perayaan ini. Bahkan, penduduk ikut menyewakan rumah-rumah mereka untuk dijadikan penginapan oleh pelancong yang ingin mengikuti perayaan Imlek. Tidak memandang agama dan suku, penduduk kota Singkawang bersatu untuk memeriahkan acara tahunan ini.

Cerita-cerita tentang budaya yang belum pernah aku dengar menjadikanku cara untuk menambah pengetahuan tentang keberagaman di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Dengan pengetahuan yang aku miliki, aku menjadi lebih mengenal dan memahami orang lain, sehingga menghindari prasangka-prasangka yang muncul. Semua orang punya cerita masing-masing yang perlu dipahami dan dimengerti dari sudut pandang mereka. Jadi, dengarkan dan pahami cerita orang lain supaya prasangka-prasangka negatif tidak memecah belah kebrsamaan dan keberagaman kita. "Ini caraku untuk merawat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman. Bagaimana cara kamu? Kabarkan/sebarkan pesan baik untuk MERAWAT kebersamaan, toleransi, dan keberagaman kamu dengan mengikuti lomba "Indonesia Baik" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini

You Might Also Like

0 komentar