­
­

[ BOOK REVIEW ] RANTAU 1 MUARA (TRILOGI NEGERI 5 MENARA) BY A. FUADI : NO PLACE FEELS LIKE HOME




Judul : RANTAU 1 MUARA
Penulis : A. FUADI
Penyunting : Danya Dewanti Fuadi, Mirna Yulistianti
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun : Cetakan kedua, Juni 2013
Tebal : xii + 407 hlm.
ISBN : 978-979-22-9473-6

                Novel ini adalah ovel ketiga dari rangkaian trilogi Negeri 5 Menara. Masih menceritakan kehidupan Alif. Pada novel ketiga ini fokus cerita adalah kehidupan Alif pasca lulus dari Universitas Padjajaran. Diawali dengan cerita susahnya mencari pekerjaan pada era awal reformasi dengan kondisi ekonomi Indonesia sedang anjlok. Setelah melamar kerja di berbagai perusahaan dan belum ada satu pun yang menerimanya, Alif teringat akan petuah guru-gurunya di Pondok Madani. Man saara ala darbi washala, siapa yang berjalan di jalanya akan sampai ke tujuan. Alif berpikir mungkin dengan pengalamanya di dunia jurnalistik bisa memberinya jalan. Akhirnya Alif melamar ke berbagai media dan diterima bekerja di salah satu majalah yang terkenal dengan informasi berita yang akurat.
                Pengalamanya di Media memberikan ia banyak pelajaran, mulai dari narasumber yang sulit untuk ditemui dan diwawancarai bahkan hingga praktek suap agar berita yang ditulis tidak menyudutkan si narasumber. Suatu hari, sahabatnya bernama Randai menghubungi dan mengabarkan bahwa ia sedang mengajukan beasiswa S2 di Jerman. Mendengar informasi ini perasaan kompetisi Alif memuncak. Ia memutuskan tidak akan menunda niatnya untuk berusaha mendapatkan beasiswa ke Amerika. Singkatnya ia mendapatkan beasiswa Fullbright selama 2 tahun di George Washington University.



                Buku ini menggambarkan perjuangan akan cita-cita seseorang. Bagaimana cita-cita dapat diwujudkan dengan usaha dan doa bukan hanya sebuah pepatah. Seperti sebelumnya novel ini berdasarkan cerita pengalaman penulis. Tagline dari buku ini adalah Man saara ala darbi washala, siapa yang berjalan di jalanya akan sampai ke tujuan. Mengajarkan pada kita harus bisa melihat jalan yang sesuai dengan diri dan tetap selalu berada di jalan Allah.
                Secara fisik, yang menarik dari buku-buku trilogi negeri 5 menara ini adalah desain pembattas bukunya. Seperti pada buku sebelumnya, pembatas buku berbentuk daun maple. Sedangkan pada Rantau 1 Muara berbentuk perahu dan lautan. Sepertinya ini nampak sepele tapi memberikan kesan pada pembaca.
                Membaca semua judul pada trilogi Negeri 5 Menara ini seperti membaca judul novel fantasi. Padahal novel ini tidak ada unsur cerita fantasinya sekali. Beberapa orang kadang terkecoh jika tidak membaca blurb di sampul belakang buku. Sekali lagi, buku ini dapat dinkmati bagi semua kalangan tak terkecuali anak-anak menurut saya. Bahkan mungkin bisa memberikan motivasi pada mereka untuk menggapai cita-citanya dengan usaha dan doa.

You Might Also Like

0 komentar