TEMPAT OLAHRAGA PALING HITS ( URBAN PEOPLE WORKOUT )


(Image by pixababy.com)


Kota-kota besar menjelma menjadi kota seribu mall. Para pengembang mall bersaing membangun mall secara luas, megah, dan lengkap. Bahkan di Surabaya banyak mall yang menamai bagian-bagian gedungnya dengan angka. Angka-angka ini terus bertambah seiring berjalanya waktu. Bahkan ada mall yang letak lokasi parkiran sepeda motornya dipisahkan oleh jalan raya yang lumayan besar sehingga para pengguna motor harus berjalan kurang lebih 50 meter dari parkiran menuju bangunan mall. Beberapa pengendara motor ada yang mengeluh merasa seperti didiskriminasi karena hal ini. Saking luasnya, rasanya belum cukup untuk mengelilingi mall dengan jam layanan mall yang buka pukul 10.00 hingga 22.00 dengan total durasi 12 jam.
Mall yang semakin luas, megah, dan lengkap, membuat banyak pengusaha yang melirik spot atau stand-stand yang disediakan oleh pengembang mall. Bahkan penyedia layanan jasa pun melirik mall sebagai tempat mengembangkan usahanya. Kafe yang ada di dalam mall bisa beralih fungsi menjadi tempat belajar atau bekerja. Lengkap mulai salon, perawatan kecantikan, hingga tempat gym semuanya tersedia di mall. Bahkan beberapa mall mengkhusukan satu lantai diisi oleh beraneka penjual makanan, baik camilan, fast food, hingga restoran besar. Semuanya ada di mall. Kegiatan apapun seolah-olah bisa dilakukan di mall. Mulai belajar, bekerja, nyalon, makan, nongkrong, bahkan rapat. Mall menjadi satu tempat yang berslogan “one stop service”.
Sebagian orang memberikan label identitas “anak mall” pada diri mereka dan mereka yang hobi shopping atau sekedar window shopping. Bagi anak mall, mall adalah tempat wajib dikunjungi. Bahkan banyak yang menyempatkan diri ke mall sehabis pulang kerja atau kuliah atau mengkhususkan weekend sebagai waktu kunjung mereka ke mall, ada juga yang memiliki jadwal nge-mall. Mereka akan menghabiskan waktu berjam-jam berkeliling mall yang luasnya seperti lapangan itu.
Beberapa orang mengatakan mall sebagai gaya hidup. Bahkan gaya hidup mall ini bisa dikombinasikan dengan gaya hidup lainya seperti gaya hidup sehat yang sekarang makin marak disampaikan dalam forum-forum dan media sosial. Bagaimana mengkombinasikanya? Mudah saja, di beberapa mall sudah menyediakan tempat gym yang berisi kelas-kelas terjadwal yang bisa kita ikuti. Biayanya relatif disesuaikan dengan kelas yang ingin kita ambil.
Kendalanya tidak semua budget urban people mencukupi untuk mengikut kelas gym yang lumayan. Kendala lainya, banyak urban people yang tak punya waktu banyak untuk berolahraga. Pagi-pagi harus berkutat dengan kemacetan panjang. Pulang kerja sampai tempat tinggal sudah malam. Mau olahraga di tempat gym tak ada waktu dan bahkan tenaga sudah menyusut, badan sudah terlalu capek dengan aktifitas di tempat kerja atau kuliah. Akhirnya mereka yang maunya hidup sehat ini beberapa orang akan menggunakan waktu weekend mereka salah satunya untuk kegiatan berolahraga.



(Image by pixababy.com)

Padahal sebenarnya menurut saya, orang-orang yang menganut gaya hidup mall dan gaya hidup sehat, bisa menggabungkan dua hal tersebut. Bahkan olahraga bisa dilakukan dengan hanya window shopping saja. Caranya? gampang, dengan mengelilingi tiap lantai mall seluas itu sebanyak minimal dua kali saja sudah menguras tenaga, dijamin kalori akan berkurang. Bahkan ketika window shopping kita tak menyadari bahwa sudah melewatkan waktu berjam-jam hanya untuk berjalan mengelilingi mall. Cara berolahraga seperti ini biasanya saya sebut “Urban People Workout “ atau jika lagi bercanda dengan teman-teman biasa disebut “ Workout-Nya Urban People
Beberapa orang yang sudah menganut olahraga model ini mempunyai pandangan ibaratnya sambil menyelam minum air. Sambil memenuhi keinginan mereka untuk window shopping mereka juga mendapat manfaat kesehatan secara tidak langsung. Sebenarnya pandangan Urban People Workout ini ngawur tapi ada benarnya juga. Tapi menurut saya, yang juga menganut olahraga model ini, daripada jalan-jalan keliling komplek atau jalan di treadmill mending jalan-jalan di mall, kan sama-sama jalan kaki. Kita tak rugi waktu dan sekaligus bisa memenuhi hasrat kita sebagai anak mall.
Sayangnya Urban People Workout juga memiliki kelemahan. Apalagi bagi orang-orang yang tujuan melakukan Urban People Workout sebagai salah satu cara mengurangi berat badan. Kelemahan dari Urban People Workout adalah godaan dari stand-stand penjual makanan. Bau makanan yang semerbak dan rupa makanan yang beraneka bentuk membuat mulut semakin banyak memproduksi air liur setelah itu perut akan berbunyi keroncongan untuk minta diisi. Apalagi sehabis berjalan keliling mall yang luas itu tenaga sudah berkurang, bukanya malah turun berat badan malah bisa-bisa bertambah. Bahkan godaan ini pun sast ini juga terjadi di tempat-tempat yang disediakan untuk berolahraga, seperti car free day. Ada juga beberapa lapangan olahraga yang juga dijejali oleh penjual makanan. Kita yang ingin berolahraga dalam rangka menurunkan berat badan harus bertarung melawan godaan-godaan itu.
Intinya saat ini banyak pergeseran fungsi atau penambahan fungsi tempat, seperti tadi mall sekaligus digunakan menjadi tempat olahraga. Kemudian kegiatan car free day yang sebenarnya disediakan untuk berolahraga, memiliki peran ganda sebagai tempat jual beli berbagai macam barang dan makanan. Lalu tempat makan, kafe, ataupun restoran memiliki peran tambahan sebagai tempat belajar. Pergeseran fungsi atau penambahan fungsi tempat tidak selamanya buruk, bahkan ini bisa jadi peluang pengembangan usaha. Ini semua disadari oleh pemilik modal dan usaha dan mereka berlomba-lomba menyediakan fasilitas yang membuat konsumen betah berlama-lama di tempat mereka.


You Might Also Like

0 komentar